Soal Krueng Pase, Pj Bupati Aceh Utara Tampung Aspirasi Imum Mukim

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi AP bertemu dengan imum mukim di 9 Kecamatan di Aceh Utara untuk membahas terkait Krueng Pase. (Foto: Dok. Humas Aceh Utara)

ACEH UTARA – Penjabat Bupati Aceh Utara Azwardi,AP.,M.Si sejak minggu pertama bertugas di Aceh Utara telah meninjau pembangunan irigasi krueng pase sayap kiri dan kanan Kecamatan Meurah mulia, bendung irigasi tersebut menurut laporan dari para imum mukim lamban dikerjakan oleh kontraktor pelaksana, hal itu telah memicu keresahan masyarakat di sembilan kecamatan yang menggantungkan hidup pada hasil pertanian.

Hasrat para Imum mukim wilayah tengah Aceh Utara untuk tatap muka dengan Penjabat Bupati Aceh Utara menyampaikan perihal selama ini menjadi keluhan dan keprihatinan ribuan masyarakat wilayah tengah Aceh Utara terkabulkan ditengah padatnya kegiatan orang nomor satu di Aceh Utara.

Pertemuan Pj Bupati Aceh Utara Azwardi,AP., M.Si bersama para camat dan Imum mukim dalam 9 kecamatan yang terkendala tidak mendapatkan distribusi air krueng Pase, sehingga 9 ribu hektar terancam gagal tanam padi, pertemuan penting yang dilaksanakan baru baru ini mendapat respon positif dari para tokoh dan para petani wilayah tengah Aceh Utara.

Rapat yang menampung Keluhan masyarakat digelar di aula kantor Camat Nibong Aceh Utara, diikuti Para imum Mukim Kecamatan Nibong,Meurah mulia ,samudera,tanah pasir, syamtalira aron, tanah luas , matang kuli dan Blang mangat Kota lhokseumawe.

Camat Nibong Rizki hanafiah sebagai moderator memberi kesempatan menyampaikan usul saran kepada Para Imum mukim melalui ketua Forum Aceh Utara, Abdul Hanan menyampaikan seputar keluhan masyarakat tidak bisa mengolah sawah akibat lamban pemgerjaan bendungan krung Pase sehingga nasib para petani harus segera dicari solusi tepat dan tepat.

Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, dalam sambutannya dihadapan para camat , Muspika nibong para imum mukim mengajak untuk mencari solusi bersama, hari ini kami sangt berbahagia bisa bertemu dengan para imum mukim dalam kawasan aliran krung pase, Pertemuan ini dinilai sangat penting mengingat ancaman kerawanan pangan bagi masyarakat sembilan Kecamatan di wilayah tengah aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Persoalan atau kendala mari kita bahas bersama, selama kami bertugas disini telah kami petakan lokasi krung pase dan suplay air kesayap kiri dan kanan,bahkan kami telah pernah meninjau langsung ke bendungan yang sedang di renovasi oleh Perusahaan Jawa Timur.

Kami sangat sependapat dengan keinginan masyarakat bagaimana caranya agar bisa turun ke sawah artinya harus bisa dialiri air secukupnya.

Mukim kota lhokseumawe tgk Abdul hanid juga memaparkan ada 6 Gampong sudah khanduri blang dikecamatan Blang Mangat. Namun belum ada air, ini persoalan bagi petani disana, dia memohon agar ada solusi.

Kapolsek Nibong Iptu muslim menyebutkan, dari awal pihak perusahaan berjanji akan diupayakan bisa suplai air ke saluran pengalih namun sampai juli belum direalisasi, solusi harus buka kanal sayap kiri dan kanan,tentunya harus pasang pintu supaya tidak melimpah dan banjir.

Pihak perusahaan melalui Kabag Humas Surya, dia berjanji bulan oktober mendatang bisa suplay air ke sayap kiri dan kanan, selama ini katanya sering banjir sehingga terkendala dalam bekerja.

Sementara para mukim tampak kurang yakin bahwa Oktober akan mampu disuplai air ke sawah petani, forum tersebut ditutup dengan bersepakat akan duduk rapat lagi pada minggu depan, sehingga dapat terpecahkan maslah yang dihadapi ribuan petani di sembilan Kecamatan. (ADV)

zulfadli/acut