Aktivis Dayah Kecam Tour de Aceh, Dinilai Melanggar Syariat Islam

Aktivis Dayah Kecam Tour de Aceh, Dinilai Melanggar Syariat Islam
Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes., didampingi Kadis Pariwisata Aceh, Jamaluddin Adam, SE, M.Si, Ak dan Kepala Disnakermobduk Aceh, Akmil Husen, SE, M.Si, melepas peserta Tour de Aceh Etape II, di Museum Aceh, Banda Aceh, Senin, (16/5/2022). (Foto: Dok. Biro Adpim Setda Aceh)

BANDA ACEH – Aktivis Dayah Aceh Dr Teuku Zulkhairi MA mengkritik keras parade gowes Tour de Aceh Etape kedua yang dilepas oleh Sekda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes di depan Museum Aceh, Senin (16/5/2022).

Teuku Zulkhairi yang juga dikenal sebagai Ketua I Rabithah Thaliban Aceh (RTA) menilai apa yang dilakukan oleh sebagian peserta gowes laki-laki memakai celana pendek hingga menampakkan auratnya ke publik telah melanggar Syari’at Islam yang berlaku di Aceh.

“Seharusnya pihak penyelenggara Tour de Aceh bisa memberikan penjelasan kepada para peserta gowes yang notabene dari luar Provinsi Aceh. Bahwa disini berlaku aturan Syari’at Islam salah satunya wajib menutup aurat,” kata Teuku Zulkhairi per telepon, Rabu, 18 Mei 2022.

Semua pihak, sebut Teuku Zulkhairi, wajib mentaati dan menghargai aturan Syari’at Islam yang berlaku di Aceh.

“Hukum menutup aurat di Aceh bukan hanya bagi perempuan. Tapi berlaku juga bagi laki-laki meskipun saat berolahraga,” ujarnya.

Fenomena memakai celana pendek di depan umum ini dianggap Zulkhairi sebagai agenda untuk merusak tatanan Syari’at Islam di Bumi Serambi Mekkah.

Lanjutnya, hal ini bukan merupakan persoalan kecil, karena kebiasaan yang dibuat terbiasa akan menghilangkan identitas Aceh sebagai Provinsi yang kental dengan Syari’at Islam.

“Seharusnya pejabat kita di Aceh bisa mengingatkan para pesepeda dari luar Aceh itu, bahwa disini harus mengikuti Syari’at Islam. Dan tidak ada cerita buka aurat di tempat umum dengan bercelana pendek tampak lutut seperti itu,” tuturnya.

“Kalau kita orang Aceh tidak mau hargai Syari’at Islam di Aceh, apakah mungkin orang luar akan ikut menghargainya?,” tutup Zulkhairi mengingatkan.

Seperti diketahui, Tour de Aceh 2022 yang telah memasuki etape kedua ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dan diikuti oleh 113 peserta.

Para peserta datang dari luar daerah seperti Semarang, Medan dan Jakarta.

(sa/bna)