BANDA ACEH – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar melaksanakan dialog kebangsaan bersama Civitas Academica melalui forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu, 14 Desember 2022.
Kepada wartawan usai kegiatan tersebut, mantan Kapolda Papua ini menyebutkan, di Indonesia terdapat delapan hingga sepuluh mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang terpapar paham radikalisme dan terorisme.
“Umumnya mereka yang terpapar itu kemudian menyampaikan pesan-pesan melalui media sosial dengan memposting konten-konten yang berpaham radikal terror,” kata Komjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan.
Jenderal polisi bintang tiga lulusan akpol 1988 ini meminta semua pihak agar tidak mudah mempercayai narasi yang memang di desain untuk memantik kemarahan masyarakat agar mendukung kegiatan radikalisme mereka.
“Karena buntutnya akan mengarah kepada hal yang melanggar hukum dan konstitusi negara kita dan dengan konten mereka akan menjadikan insan pemuda dan pemudi yang destruktif kemudian mindsetnya berubah,” tandasnya.
Mantan Kadiv Humas Polri ini meminta mahasiswa dan masyarakat untuk mewaspadai ajakan yang berpotensi mengarah ke paham radikal dan terorisme. Sehingga jika sudah mendapat doktrin akan susah untuk keluar dan bahkan akan menjadi korban.
“Kita akan upayakan mitigasi dikalangan anak muda, mahasiswa dan masyarakat agar tidak mudah terperangkap untuk tawaran terorisme,” tutupnya.
zickry/bna