MEULABOH – Setelah adanya aksi kongkret yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama stakeholder lainnya, angka inflasi Kota Meulaboh pada Bulan November 2022 berhasil diturunkan (deflasi) month to month (mtm) sebesar 0,62 persen.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi, dalam rapat perkembangan inflasi daerah Bulan November 2022 yang dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Barat serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) terkait di ruang rapat Bupati, Kamis, 1 Desember 2022.
Mahdi menjelaskan deflasi di Kota Meulaboh terjadi karena adanya penurunan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, dimana andil deflasi tertinggi diberikan oleh kelompok makanan.
Kota Meulaboh sendiri, kata dia, menjadi kota dengan deflasi tertinggi yakni sebesar 0,62 persen dibandingkan dengan Kota Banda Aceh sebesar 0,11 persen, dan Kota Lhokseumawe sebesar 0,36 persen tuturnya.
Mahdi menambahkan beberapa Komoditas yang memiliki andil/sumbangan dominan terhadap deflasi month to month Kota Meulaboh, antara lain, cabai merah sebesar 0,2092 persen, ikan kembung sebesar 0,1669 persen, ikan dencis sebesar 0,1640 persen, ikan tuna sebesar 0,0463 persen dan udang basah sebesar 0,0381 persen paparnya.
Menurutnya, pasar murah dan operasi pasar yang selama ini telah dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat, memberikan andil besar dalam menurunkan angka inflasi di Kota Meulaboh. Untuk itu, di bulan Desember harga yang mulai turun ini harus bisa dijaga karena dikhawatirkan di bulan Desember dan Januari, pergerakan harga sangat cepat terutama untuk barang-barang yang dipasok dari Sumatera Utara, karena pada bulan tersebut akan ada libur Natal dan tahun baru yang menyebabkan pasokan barang ke Aceh Barat menjadi terbatas ujarnya.
“Apalagi di Aceh ada tradisi Maulid yang membuat permintaan pasar tinggi, jadi pasokan harus kita jaga agar harga barang bisa tetap stabil” tambah Mahdi.
Pemkab Aceh Barat sendiri, kata Mahdi, terus berupaya menurunkan angka inflasi di Kota Meulaboh dengan berbagai langkah-langkah kongkret, antara lain menggelar pasar murah dengan subsidi per komoditi sebesar 40 persen, mengadakan operasi pasar, serta menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan stok pangan dipasaran tercukupi.
Selain itu, ia juga akan memperkuat komposisi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Aceh Barat dengan melibatkan unsur TNI/Polri dan unsur terkait lainnya guna bersinergi dan konsisten dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing yang nantinya setiap rencana aksi yang dilaksanakan akan dilaporkan secara berjenjang, mulai dari Bupati, Gubernur, hingga ke Kementerian.
Disamping itu, pihaknya juga akan membangun dan mengoptimalkan kembali lumbung-lumbung pangan yang ada di desa, memantau dan mengawasi penyaluran BBM subsidi di setiap SPBU agar tepat sasaran, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh terkait persediaan seluruh komoditas pangan strategis, serta mengintensifkan jaringan pengaman sosial seperti anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dan anggaran Desa paparnya.
Menurut Mahdi, menstabilkan inflasi daerah memerlukan kerjasama dan kolaborasi yang baik dari semua pihak. Yang terpenting adalah intervensi dan peran aktif dari seluruh SKPK sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Ia yakin dengan bekerja secara terpadu, efektif dan efisien, laju inflasi di Kabupaten Aceh Barat akan bisa dikendalikan dan distabilkan dengan baik tandasnya.
Diketahui, tingkat inflasi year to date (ytd) Pada bulan November 2022 yaitu sejak Januari hingga November 2022 di Kota Meulaboh adalah sebesar 5,53 persen, turun dari 6,19 persen pada bulan Oktober 2022. Sedangkan, tingkat inflasi year on year yakni bulan November 2021 s/d November 2022 di Kota Meulaboh sebesar 6,38 persen, turun dari 7,56 persen pada bulan Oktober 2022.
saputra/mbo