MEDIASATUNEWS | JANTHO – Pemerintah Aceh Besar melalui Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Besar melaksanakan Pembinaan Adat Seumapa, Hadih Maja, Meunasib dan Tarian Tradisional Se-Aceh Besar di Dekranasda, Gani, Ingin Jaya, Selasa (14/11/2023).
Pembinaan yang dilaksanakan sehari tersebut diikuti oleh perwakilan majelis adat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, tokoh pemuda, tokoh perempuan hingga pemerhati adat dan budaya.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto S.STP MM yang diwakili Asisten I Setdakab Farhan AP membuka secara resmi kegiatan pembinaan tersebut. Dalam sambutannya dikatakan melalui kehadiran MAA dalam pembinaan adat istiadat sangat diharapkan.
“Pelestarian adat istiadat sangat penting agar terjaga sepanjang masa, pembinaan ini diharapkan generasi muda lebih mencintai dan memelihara Adat Istiadat Aceh,” katanya.
Ia juga menuturkan penjagaan bahasa Aceh dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah perlu dilakukan, peran MAA bisa menyampaikan dan memberi masukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, misalnya bahasa Aceh bisa dimasukkan dalam kurikulum sekolah.
” Untuk menjaga bahasa Aceh ini tetap terpatri dalam diri pelajar saat ini, saya rasa sangat penting, agar bahasa daerah tidak lupa dan luput dari ingatan, sehingga ini menjadi tanggung jawab kita semua hari ini,” harapnya.
Farhan meminta kesadaran bersama, bahwa apa yang disampaikan dalam materi pembinaan Adat Seumapa, Meunasip dan Tarian Tradisional ini merupakan budaya kita yang harus diwarisi kepada generasi dan anak cucu. “Kita harus sadar, jika adat istiadat ini tidak diwarisi kepada generasi maka dimasa depan identitas kita akan hilang,” imbuhnya.
Ketua MAA Kabupaten Aceh Besar Asnawi Zainun mengatakan kegiatan tersebut mengambil tema “Mulia Bangsa Tinggi Martabat, Meunyoe Kong Adat Deungon Budaya”. Materi disampaikan oleh Mukhtar SH SPd, MPd, Syeh Suwardi SPd. I dan Cek Medya Hus.
“Selain diberikan materi terkait pembinaan Adat oleh Narasumber, juga turut berdiskusi dengan peserta, terkait bagaimana pemahaman masyarakat tentang Seumapa, Hadis Maja, Meunasip hingga Tarian Tradisi,” imbuhnya.
Selain partisipasi aktif para peserta, juga berkembang diskusi terkait cara dan langkah-langkah dalam rangka mewarisi Adat budaya, Adat Seumapa/hadih maja dan meunasip, kepada generasi mendatang. (**)