BANDA ACEH – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) menggelar acara pelantikan dan pengukuhan pengurus wilayah Kota Banda Aceh masa bakti 2022–2026.
Prosesi pelantikan dilakukan oleh Ketua RAPI Aceh, Rahmat Thalib Sabtu (12/11/2022) malam di Aula Lantai IV Gedung Mawardy Nurdin Balai Kota Banda Aceh.
Pelantikan Pengurus Wilayah RAPI Kota yang diketuai Daniel Abdul Wahab ini disaksikan langsung Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq dan pejabat jajaran Pemko Banda Aceh.
Turut juga hadir dua Wakil Ketua DPRK Banda Aceh yakni Isnaini Husda dan Usman serta sejumlah anggota dewan kota.
Ketua PWI Provinsi Aceh, Nasir Nurdin yang juga mantan Ketua RAPI Provinsi Aceh juga tampak hadir.
Saat memberikan sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh mengatakan sangat senang dan bahagia dimana RAPI Kota Banda Aceh dibawah kepemimpinan Daniel Abdul Wahab memiliki komitmen untuk meningkatkan sinergitas dengan Pemko Banda Aceh.
Hal itu dibuktikan dengan tagline yang diusung kepengurusan baru, yakni ‘RAPI Meutaloe Wareh, Gaseh Meugaseh, Bila Meubila’.
Kata Bakri, dengan tagline tersebut diharapkan akan membawa kedamaian dan kesejukan untuk seluruh anggota sehingga akan terbangun kebersamaan dan kekompakan dalam menggapai cita-cita organisasi.
“Banda Aceh adalah miniaturnya Aceh, cerminan Aceh secara keseluruhan. RAPI Kota Banda Aceh dengan SDM-nya yang mumpuni tentu akan mampu menjadi mitra pemerintah dalam memberikan informasi-informasi yang cepat kepada masyarakat,” kata Pj Wali Kota.
“Bukan hanya informasi terkait kebencanaan dan sosial, tapi juga informasi tentang program-program Pemko dan informasi tentang pembangunan,” tambah Bakri Siddiq.
Kemudian Bakri Siddiq mengatakan, RAPI merupakan organisasi yang banyak bergerak di bidang sosial dibanding hiburan. RAPI, lanjutnya, adalah pekerja sosial, organisasi yang lahir tidak dengan tunjangan dan pembiayaan, tetapi dengan komitmen dan kebersamaan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi.
“Untuk itu, saya sangat mendukung keberadaan RAPI di Kota Banda Aceh yang sesungguhnya mengemban tugas yang tidak ringan, penuh dengan tantangan, mengingat Banda Aceh termasuk ke dalam salah satu kota yang rentan terjadi bencana, seperti bencana gempa dan tsunami,” ujarnya.
zickry/bna