El Nino Menguat, Pemkab Aceh Besar Antisipasi Karhutla

Upacara Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023, di Lapangan Sepak Bola Gampong Meunasah Mon Kecamatan Mesjid Raya, Kamis (15/06/2023)bulan lalu. (Foto: {Prokopim Aceh Besar)

MEDIASATUNEWS | JANTHO – Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto menyatakan pihaknya telah melakukan serangkaian langkah antisipatif untuk menghadapi prediksi menguatnya El Nino mulai Agustus-September 2023. El Nino sendiri adalah pemanasan suhu muka laut (SML) di Samudera Facifik yang berdampak kemarau panjang nyaris di seluruh Indonesia.

Menurut Iswanto, langkah antisipatif yang telah dilakukan antara lain melaksanakan Upacara Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2023, di Lapangan Sepak Bola Gampong Meunasah Mon Kecamatan Mesjid Raya, Kamis (15/06/2023)bulan lalu.

Dalam sambutannya kala itu, Muhammad Iswanto menyatakan, kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting, agar masyarakat mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko ketika terjadinya bencana, seperti dampak El Nino. Pemkab Aceh Besar juga sudah mengambil tindakan pencegahan potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Aceh Besar.

Antisipasi ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Kementerian Dalam Negeri yang mendorong pemerintah daerah berperan aktif mengantisipasi musim kemarau panjang atau fenomena El Nino, yang dapat meningkatkan potensi Karhutla yang lebih tinggi pada 2023 dibanding tahun sebelumnya.

“Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Bapak Safrizal ZA sudah mengeluarkan perintah antisipasi Karhutla melalui Inmendagri tentang Kesiap-siagaan Pemerintah Daerah dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan. Berkaitan dengan ini seluruh jajaran Pemerintah Aceh Besar dan warga sudah melakukan persiapan mencegah potensi Karhutla,” jelas Muhammad Iswanto, Kamis (27/7/2023) di Kota Jantho.

Pj Bupati Aceh Besar menambahkan, pihaknya telah mengadakan apel kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan. Selain itu jug dilakukan simulasi penanganan kebakaran hutan dan lahan sesuai dengan arahan dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 pada Juli 2023.

Sebelumnya bahkan hingga kini, petugas pemadam kebakaran BPBD Aceh Besar bersama TNI, Polri, dan warga aktif memadamkan kebakaran hutan di lembah Gunung Seulawah dan beberapa kawasan lain di Aceh Besar.

“Sampai 26 Juli 2023 jumlah karhutla di Aceh Besar tercatat 82 kali. Dan yang terbanyak terbakar adalah lahan ilalang, lahan rumbia dan sebagian rumpun bambu. Kami sudah meminta warga tidak membakar lahan ketika membuka areal usaha tani atau perkebunan,” jelasnya.

Selain itu, BPBD Aceh Besar juga telah membentuk Relawan Kebakaran (Redkar) yang terdiri dari dua personil tiap Gampong dengan total keseluruhan 1.208 relawan. Karena, penanggulangan Karhutla tidak bisa dikerjakan secara parsial apalagi ego sektoral, sebab bencana ini melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten/kota dan tentu saja gampong atau desa. Maka perlu koordinasi intensif dengan berbagai jajaran Forkopimda, melibatkan Pentahelix (unsur pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, dan media).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi musim kemarau pada 2023 lebih kering dari biasanya, karena El Nino. Kondisi ini meningkatkan potensi Karhutla yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra, Kamis (20/7/2023) menyebutkan, sejak Januari-Juni 2023 di Indonesia terjadi 211 karhutla dan terbanyak terjadi di Aceh yakni 53 kasus. Disusul Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat dengan masing-masing 35 dan 17 kasus. []

Penulis: saiful anwarEditor: redaksi