MEDIASATUNEWS | JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM yakin Aceh Besar bisa menjadi daerah pengembangan sapi Aceh unggulan. Hal itu bisa terwujud jika semua pihak baik dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dan Dinas Peternakan Aceh serta kesiapan Aceh Besar sendiri dalam mewujudkan dilapangan nantinya.
“Kita punya potensi besar sebagai daerah yang memiliki lahan untuk mengembangkan sapi Aceh unggulan disini, namun itu semua dapat terwujud jika semua mendukung, sinergi dan kompak,” ujar Iswanto pada saat mengunjungi Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) di Indrapuri, Rabu (17/4/2024).
Pj Bupati Iswanto bersama Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar SP MSi, dipandu Kepala balai BPTU-HTP Indrapri Ir Yanhendri MSi meninjau langsung lokasi ternak sapi Aceh yang dipelihara di BPTU-HPT Indrapuri tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong pengembangan sapi Aceh melalui salah satu Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kementan, yaitu Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri.
Direktur Jenderal PKH, Nasrullah menyampaikan pengembangan sapi Aceh ini harus dilakukan dengan sinergi menyeluruh semua pihak, BPTU HPT Indrapuri harus bersinergi dengan Dinas Provinsi dan Daerah untuk membuat perencanaan.
“Sehingga potensi yang ada bisa berkembang dengan baik. Sapi Aceh harus ada dimana-mana, harus dikenal dimana-mana. Struktur populasi harus selalu diperbaiki,” ujar Nasrullah.
Ia menambahkan, BPTU HPT Indrapuri harus memiliki peta/road map penyebaran bibit sapi di Aceh. Pasalnya, BPTU HPT Indrapuri merupakan Balai Pembibitan Nasional yang sudah berkembang lama dan dipercayakan untuk pengembangan sapi Aceh sebagai plasma nutfah yang dibanggakan masyarakat Aceh.
Menurutnya, BPTU berperan memantau perkembangan sapi Aceh yang akan dan telah didistribusikan. Untuk itu, Ia sarankan Kepala Balai untuk mensosialisasikan kepada seluruh pihak terkait dalam pengembangan sapi Aceh dengan membuat komitmen atau perjanjian kerjasama.
“Karena kunci keberhasilan ini semua adalah kekompakan. Nantinya, pengembangan sapi Aceh dengan program pembiayaan melalui KUR (kredit usaha rakyat) harus diarahkan ke peternak dalam mengembangkan sapi Aceh,” papar Nasrullah.
BPTU HPT Indrapuri juga melakukan pelatihan terhadap sapi-sapi jantan sampai mendapatkan sertifikat unggul dan siap pakai. Sehingga kebutuhan sapi pejantan di Aceh maupun nasional dapat terpenuhi dan mencapai tujuan akhir terciptanya Swasembada Bull Nasional.
“Kita harus menghasilkan bull (sapi) yang unggul, sehingga bisa dimanfaatkan oleh Dinas Peternakan dan masyarakat,” imbuh Nasrullah.
Ia mengharapkan nantinya, hasil dari BPTU HPT Indrapuri sebagai salah salah satu penghasil ternak unggul (output) akan disebarkan ke masyarakat (outcome). Sehingga pendapatan masyarakat juga menjadi meningkat (menguntungkan).
Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, Straw sapi Aceh disebarkan ke peternak dan pejantan bibit yang dimilki peternak bisa dilakukan replacement di BPTU HPT Indrapuri, sehingga bull yang dihasilkan BPTU HPT Indrapuri bisa bermanfaat untuk kesejahteraan peternak.(**)