MEDIASATUNEWS.COM – Taman Bustanussalatin (Taman Raja-Raja) jadi salah satu ikon Kota Banda Aceh, yang begitu digandrungi oleh warga. Keberadaan gedung ini turut menyita perhatian bagi siapa saja yang melewati bangunan ini.
Bangunan unik ini dibangun tepat di areal taman sari yang sudah ada sejak Abad ke 17, taman sari merupakan satu kompleks dengan Masjid Raya, Krueng Daroy, Pinto Khop, Rumoh Aceh hingga Gunongan yang menjadikan lokasi ini sangat cocok untuk sekedar berfoto atau menikamati suasana di sore hari.
Sebelumnya taman ini dikenal dengan nama taman Ghirah kemudian berganti menjadi taman Sari. Namun setelah didirikan bangunan yang sangat menonjol di taman sari, serta tulisan yang terletak diatasnya membuat masyarakat tertarik menyebutkan taman sari dengan sebutan Bustanussalatin.
“Nama Bustan Al Salatin, nama naskah kuno karya Syeikh Nurdin Ar-Raniry yang artinya Taman Raja-raja. Kalau Taman Sari dulu namanya juga Taman Sari bukan Busnatussalatin,” ujar seorang sejarawan Aceh, Tarmizi A Hamid beberapa hari lalu.
Dulunya Bustanussalatin hanya diperuntukkan untuk bersantai para Raja, keluarga Raja serta putri sebagaimana gunongan didirikan. Setelah perkembangan zaman, Pemerintah Kota Banda Aceh merenovasi bangunan ini dan sejak tahun 2017, bangunan ini telah difungsikan. Tentunya bukan lagi milik Raja, tetapi untuk warga.
Saat dikunjungi bangunan ini, banyak warga yang memilih duduk di kiri kanan tangga yang ditanami rumput hijau. Sementara untuk naik ke atas gedung, ada beberapa alternatif tangga. Pengunjung dapat melewati tangga tengah atau pun tangga di sebelah kiri atau kanan gedung.
Di atas gedung, dapat digunakan untuk bersantai atau untuk pameran. Dari atas gedung ini pengunjung dapat melihat suasana masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dari jauh. Tiang warna-warni bekas Hotel Aceh yang terletak tak jauh dari Bustanussalatin juga menjadi pemandangan indah.
Pengunjung di Taman Bustanussalatin berswafoto dengan latar belakang Masjid Raya Baiturrahman.
Setiap sore tempat ini selalu dipadati warga. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di tempat ini, mulai dari bersantai dengan di dukung fasilitas internet gratis, taman dan aneka wahana bermain anak, atau hanya sekedar berswafoto.
Salah seorang pengunjung, Dedi Saputra mengatakan, ia dan beberapa rekannya sengaja memilih tempat ini sebagai tempat santai. Selain lokasinya yang sangat strategis, tempat ini begitu nyaman dan asri dengan ditumbuhi pohon yang rindang.
“Karena lokasinya di tengah kota, jadi nggak jauh-jauh kali sama rumah dan kantor, tempatnya juga asik,” ujarnya.
Taman Bustanussalatin memiliki luas sekitar 5,5 hektar dan merupakan taman yang sangat asri dengan beragam jenis tumbuhan, seperti pohon-pohon besar dan hijau, serta bunga-bunga yang indah. Selain itu, taman ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas, seperti jogging track, taman bermain anak, dan ruang terbuka untuk acara-acara budaya.
Di tengah-tengah taman terdapat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat museum yang menampilkan berbagai macam koleksi tentang Nuruddin ar-Raniri dan kebudayaan Aceh. Pengunjung juga dapat menikmati panorama kota Banda Aceh dari atas bangunan museum tersebut.
Taman Bustanussalatin sering dijadikan sebagai lokasi acara-acara budaya, seperti pentas seni, pameran, dan acara lainnya. Taman ini juga menjadi salah satu tempat yang populer bagi warga Banda Aceh untuk berolahraga atau bersantai di akhir pekan.
Untuk menemukan lokasi ini sangat mudah, apalagi tempat ini hanya berjarak sekitar 100 meter dari Masjid Raya Baiturrahman dan berhadapan langsung dengan Balai Kota Banda Aceh yang terletak di jalan T Abu Lam U.
Namun jika anda ingin pindah ke tempat lain, anda juga bisa menyeberang ke Masjid Raya Baiturrahman untuk beribadah, yang kebetulan letaknya tidak begitu jauh dari taman ini.
Akses
Berada di pusat Kota Banda Aceh, mengunjungi Taman Bustanussalatin sangat mudah dilakukan wisatawan. Taman ini berada di depan Balai Kota Banda Aceh dan persis di Jalan Sultan Iskandar Muda yang tembus ke Ulee Lheue.
Kalau tidak memiliki kendaraan pribadi, pengunjung dapat menumpang kendaraan umum seperti Bus Transkutaraja, becak motor, atau angkutan umum berbasis aplikasi daring.
Taman Bustanussalatin juga bisa menjadi titik awal wisatawan mengelilingi sejumlah tempat wisata di Banda Aceh dengan berjalan kaki.
Dari Taman Bustanussalatin, wisatawan bisa mengakses Masjid Raya Baiturrahman dengan jarak 200 meter ke arah utara. Sedangkan ke arah selatan, wisatawan dapat berkunjung ke Museum Tsunami Aceh dan kuburan penjajah Belanda dengan jarak kurang lebih 100 meter. (ADV)