HIPSI Aceh: Ketua Kadin Harus Mampu Gaet Investor dan Lepas Dari APBA

HIPSI Aceh: Ketua Kadin Harus Mampu Gaet Investor dan Lepas Dari APBA
Ketua HIPSI Aceh, Muhammad Balia S.Ikom., SH. (Foto: Istimewa)

BANDA ACEH – Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Aceh merespon positif rata-rata calon Ketua Kadin Aceh yang telah mendaftar, mayoritas datang dari kalangan pengusaha di Aceh.

Musyawarah Daerah (Musda) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Aceh ke – 7 rencananya akan dilaksanakan pada 1 – 3 Juni 2022 di Banda Aceh.

HIPSI Aceh berharap sosok calon Ketua Kadin Aceh untuk periode 2022 – 2027 dapat memastikan kemajuan dunia usaha dan industri di Aceh.

Sebab, sebagai organisasi bagi para saudagar, calon Ketua Kadin Aceh sejatinya bisa menyampaikan blue print atau cetak biru bagaimana menciptakan lapangan kerja baru di Provinsi Aceh.

“Figur calon Ketua Kadin Aceh harus memiliki kerangka kerja yang jelas dan terperinci. Kemudian, dia harus punya jaringan luas baik nasional maupun internasional. Dengan kemampuan dia menarik investor ke Aceh, otomatis akan membuka lapangan kerja bagi semua kalangan di Aceh,” kata Ketua HIPSI Aceh Muhammad Balia, S.I.Kom., SH di Banda Aceh, Jumat, 20 Mei 2022.

Ketua HIPSI Aceh, Balia yang juga merupakan CEO MBA Corp ini menginginkan calon Ketua Kadin Aceh merupakan seseorang yang jika terpilih nanti tidak menggantungkan diri dari bantuan pemerintah dalam hal ini penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).

Kemudian, lanjutnya, calon Ketua Kadin Aceh harus punya wibawa dan kapasitas untuk mempersatukan seluruh pengusaha di Aceh agar tidak terkotak-kotak dan mampu membuat pengusaha di Aceh kompak satu sama lain.

“Jadi, jangan nanti pada saat sudah terpilih malah jadi pengantri paket dari pemerintah. Mereka harus bisa bekerja mandiri tanpa bantuan APBA. Makanya kita ingin organisasi ini diisi harus oleh orang yang mempunyai jaringan kuat dan luas. Insya Allah dunia usaha di Aceh akan maju,” tutupnya.

Untuk diketahui, HIPSI merupakan organisasi yang dibina langsung oleh organisasi RMI NU Pusat (Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU). Dengan tujuan membidik jutaan santri di Indonesia agar menjadi wirausaha mandiri dari kalangan santri.

(sa/bna)