YERUSALEM – Sekitar 270 warga Palestina terluka di Tepi Barat yang diduduki ketika mereka terlibat bentrok dengan pasukan Israel , yang menembakkan gas air mata dan peluru berlapis karet ke kerumunan massa yang memprotes permukiman ilegal.
Ratusan warga Palestina berkumpul pada hari Jumat di kota Beit Ummar, yang terletak di barat laut Hebron, untuk meratapi kematian seorang pengunjuk rasa yang dibunuh oleh militer Israel sehari sebelumnya.
Shawkat Awad (20) ditembak di kepala dan perut pada hari Kamis selama bentrokan yang meletus setelah pemakaman seorang bocah Palestina berusia 12 tahun yang dibunuh oleh pasukan Israel awal pekan ini. Para pelayat membawa jenazah Awad melalui kota, dengan prosesi pemakaman berputar menjadi bentrokan baru dengan tentara Israel.
Bentrokan juga meletus di desa Beita dekat Nablus di Tepi Barat utara. Kota ini telah menyaksikan banyak aksi protes sejak Mei, ketika pemukim ilegal Israel pindah dan mulai mendirikan rumah dan membangun jalan di hamparan tanah yang disengketakan.
Gambar yang beredar di dunia maya menunjukkan puluhan warga Palestina melemparkan batu ke militer Israel saat ban yang terbakar mengeluarkan asap hitam tebal, sebagai upaya untuk menyembunyikan diri dari pasukan Israel yang terlihat menembaki pengunjuk rasa.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina bentrokan itu menyebabkan sekitar 270 warga Palestina terluka di Tepi Barat. Sementara sebagian besar korban terkena gas air mata, sekitar 50 orang terluka oleh peluru karet yang dianggap tidak membahayakan nyawanya, sementara tujuh lainnya dilaporkan menderita luka akibat tembakan langsung, kata Bulan Sabit Merah kepada AFP yang dinukil Russia Today, Sabtu (31/7/2021).