Bayam Ternyata Tidak Tinggi Zat Besi, Sedunia Kena Tipu!

Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

JAKARTA – Mengonsumsi sayuran jelas sangat baik untuk kesehatan tubuh. Dari banyak jenis sayuran, bayam menjadi salah satu sayuran yang populer lantaran stereotype yang diciptakan oleh kartun Popeye yang menjadi kuat setelah mengonsumsinya.

Bukan tanpa alasan, penggambaran itu karena bayam memiliki zat besi. Pun begitu, bayam bukan menjadi sayuran paling tinggi akan zat besi. Informasi soal kandungan zat besi paling tinggi ada di bayam rupanya hanya mitos belaka.

Untuk dapat menjadi makanan tinggi zat besi, maka setiap porsi 100g harus mengandung setidaknya 15 persen dari asupan harian yang direkomendasikan, yaitu 14 mg. European Commission mengatakan bahwa makanan yang dapat digolongkan sebagai “tinggi” zat besi perlu memiliki dua kali lipat jumlah ini.

Kandungan zat besi bayam sendiri berada di antara 2,1 dan 2,7 mg/100 g. Artinya, angka ini jauh dari 4.2 mg/100 g yang dibutuhkan untuk menjadi makanan tinggi zat besi.

Artinya, bayam lebih cocok untuk disebut sebagai sayuran dengan sumber zat besi, bukan sayuran yang memiliki zat besi tinggi. Apalagi, hanya sekitar 1,7% dari zat besi dalam bayam yang diserap tubuh di setiap konsumsi.

Diketahui, mitos ini beredar karena salah penulisan pada titik desimal saat seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1800-an yang membuat penelitian kadar besi dari bayam.

Namun tidak perlu sedih, meski tidak tinggi zat besi, bayam sangat tinggi akan senyawa prekursor vitamin A yang disebut karotenoid yang pastinya akan menyehatkan kesehatan mata.

sumber: cnbcindonesia.com