Kesalahan Inggris di Final Euro: Main Catenaccio Lawan Italia

Inggris gagal mengalahkan Italia dan merebut gelar Euro perdana dalam sejarah. (AP/John Sibley)

Jakarta – Pelatih legendaris Italia Arrigo Sacchi menyatakan bahwa kesalahan Inggris saat kalah di final Euro 2020 (Euro 2021) adalah coba memainkan catenaccio.

Sacchi menilai gol cepat Inggris yang dicetak Luke Shaw di menit kedua makin membuat ‘Three Lions’ memainkan pakem bertahan yang selama ini dikenal jadi ciri khas Italia.

“Inggris meniru kami: mereka mencetak gol dan kemudian semuanya bertahan.”

“Mungkin Southgate menduga bahwa dia sedang bermain melawan Italia yang hanya mengerti bertahan dan melakukan serangan balik,” ucap Sacchi dalam tulisan di La Gazzetta dello Sport, dikutip dari Football Italia.

Sacchi menganggap Southgate tidak memahami karakter Italia di bawah Mancini. Padahal menurut Sacchi, Inggris punya kemampuan menyulitkan Italia seperti halnya Austria dan Spanyol.

“Memilih pemain bertahan, Kieran Trippier dibandingkan Bukayo Saka, sudah memberi penegasan terkait taktik Southgate, juga memberi tahu bahwa ia tak banyak memahami ide sepak bola Roberto Mancini.”

“Kami sebenarnya takut Inggris bakal meniru permainan Austria dan Spanyol, mengandalkan pressing, sesuatu yang membuat Italia dalam masalah,” kata Sacchi.

Sacchi lalu tak lupa memuji Mancini yang berhasil menerapkan pola main menyerang dan atraktif di timnas Italia.

“Terima kasih Mancini, yang memberi gaya main menyerang untuk tim nasional di masa sulit sepak bola Italia.”

“Saya harap hal ini bisa jadi contoh bagi pelatih Italia lainnya untuk mengembangkan ide-ide mereka,” ujar Sacchi.