Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menginginkan agar Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Aceh mampu mengawal dan mengingatkan pemimpin yang sedang menjabat, demi mencegah segala tindakan tidak benar.
Hal itu disampaikan Nova saat menerima audiensi DPP IKAPTK Aceh, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Selasa (10/8/2021).
“Saya mohon jika ada sesuatu yang membahayakan negara dan pemerintah Aceh, kalian punya tanggung jawab besar untuk mencegah. Bisa dimulai dengan mengkonsultasikan kepada pimpinan atau bilang ke saya. Karena tanggung jawab terhadap negara jauh lebih utama dari pada kepada saya (sebagai pimpinan),” kata Nova.
Dikutip dari laman humas humas.acehprov.go.id Sebagai pembina IKAPTK, Nova mengaku untuk urusan birokrasi membutuhkan bantuan dan bimbingan dari para alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang dikenal fasih terhadap ilmu ketatanegaraan. Maka itu alumni sekolah kepamongprajaan harus mampu menjadi pegawai yang handal, bisa melakukan penyesuaian, bekerja maksimal dengan baik serta disiplin tinggi sebagai abdi negara.
“Yang harus membimbing kami (pemimpin) seharusnya adalah bapak-bapak, karena pemahaman tentang birokrasi yang paling mengerti dan sudah menjadi tugas yang digeluti setiap hari adalah bapak-bapak sekalian,” ujar Nova.
Selain itu, kata dia, alumni pendidikan tinggi kepamongprajaan khususnya yang tergabung dalam IKAPTK Aceh memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat salah satunya untuk mengawal pelaksanaan birokrasi dan mencegah terjadinya tindakan yang dapat membahayakan negara.
“Seperti pola kerja di kantor sudah menyimpang dari normatif birokrasi, bisa dikeluhkan ke Sekda atau atasan yang berwenang, termasuk kalau saya yang salah, tolong diingatkan. Tapi dengan ada asosiasi seperti ini bisa langsung ke Gubernur,” kata Nova.
Sementara itu, Ketua DPP IKAPTK Aceh Irawan Pandu Negara mengatakan, IKAPTK merupakan wadah yang dibentuk untuk menampung dan membina para aparatur sipil negara khususnya bagi alumni sekolah kepamongprajaan. Organisasi ini, katanya, juga menjadi forum komunikasi bagi para alumni agar dapat membangun dan bersinergi dalam setiap aksi salah satunya sosial kemasyarakatan.
“Organisasi ini dibentuk tertutup dari kami untuk kami, namun kami juga turut berkegiatan sosial, seperti kemarin kami juga turut membantu pemerintah untuk ikut mengkampanyekan protokol kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Gubernur didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh M Jafar, Asisten Bidang Administrasi Umum Iskandar, Kepala Badan Kesbangpol Aceh Mahdi Efendi, Kepala Dinas Sosial Aceh Yusrizal, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Dedy Yuswadi, Ketua pengurus DPP IKAPTK Aceh Irawan Pandu Negara, serta perwakilan Biro Isra Setda Aceh.
Pertemuan itu berlangsung akrab dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, yakni memakai masker dan menjaga jarak.