Daerah  

Aceh Barat Sukses Tekan Laju Inflasi di Bawah Rata-rata Nasional

Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi. (Foto: Dok. Diskominsa)

MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat sebagai salah satu kota IHK yang disurvei oleh BPS, berhasil menekan laju inflasi pada bulan April di bawah inflasi nasional. inflasi Kota Meulaboh pada Bulan April 2023 secara Tahun ke Tahun (yoy) sebesar 4,26%, secara bulan ke bulan (mtm) malah terjadi deflasi atau minus inflasi sebesar -0,7%.

Penjabat Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi yang dihubungi awak media, Senin (08/05/2023) mengakui hal itu. “Alhamdulillah, trend deflasi itu terus bertahan. Kami bersama jajaran terkait juga terus melakukan pemantauan trend harga, serta kondisi stok kebutuhan pokok,dengan harga yang regulatif. Sehingga masyarakat akan dapat menikmati harga kebutuhan pokok terjangkau,” kata Mahdi di Meulaboh, Selasa, 9 Mei 2023.

Menurut Mahdi, Aceh Barat menjadi kota IHK yang paling rendah se-Indonesia, inflasi bulan ke bulan. Dan untuk inflasi tahun kalender di kuartal pertama, Aceh Barat masih berada di bawah 1 persen dalam kondisi deflasi.

Menurut laporan BPS yang ia terima bahwa inflasi Nasional pada Bulan April 2023 secara Tahun ke Tahun (yoy) sebesar 4,33%, secara bulan ke bulan (mtm) sebesar 0,33%, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,01%. “Secara trend inflasi sejak januari, Aceh Barat menunjukkan kondisi penurunan inflasi baik secara tahun ke tahun maupun bulan ke bulan,” ujar Mahdi.

Lebih lanjut katanya, Pemerintah telah mengalokasikan dana penanggulangan inflasi sebesar 4 milyar lebih yang disebar pada Dinas-dinas teknis, selain itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) komit menjaga laju inflasi secara terkendali dengan melaksanakan langkah-langkah yang diamanatkan oleh Bupati, Gubernur, Mendagri, dan Presiden Republik Indonesia.

“Kita secara rutin melakukan evaluasi tiap minggu tentang upaya-upaya yang telah dilakukan dan isu yang perlu perhatian serius. Pemantauan harga dan stok pangan dilakukan secara reguler oleh dinas teknis,” ungkapnya.

Selain itu, gerakan menanam komoditi sebagai penyumbang inflasi juga terus digalakkan dan didukung dengan membantu bibit serta peralatan bagi petani. “Untuk menjaga ketersediaan stok pangan, kita juga sudah melakukan kerjasama daerah dengan kabupaten penyangga seperti Kab. Nagan Raya, Kab. Aceh Jaya, dan Kab. Aceh Barat Daya.”

Tidak hanya itu, Mahdi Effendi juga terus meningkatkan kolaborasi dan kerjasama dengan pihak KOREM 012 Teuku Umar mengenai food estate, karena menurutnya urusan pangan menjadi tanggung jawab bersama. “Sektor pangan kita dorong agar pangan berdaulat,” tuturnya.

Selain itu, kata Mahdi, operasi pasar juga menjadi instrumen daerah dalam menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Operasi pasar ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten saja tetapi juga difasilitasi oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Perdagangan, Dinas Pangan, dan Dinas Pertanian,

Ia juga menjelaskan beberapa Komoditas yang masih kerap muncul sebagai penyumbang inflasi dalam 4 bulan terakhir ini, seperti beras, tempe, ikan tongkol, cabe merah, ikan dencis, rokok, ikan kembung, dan telur ayam ras.

Mahdi berharap seluruh komponen pemerintah daerah bisa terus mengawal laju inflasi secara baik. Masyarakat juga dihimbau tetap tenang dan belanja secara bijaksana dengan memanfaatkan skema-skema subsidi pemerintah seperti beras SPHP, produk pada operasi pasar, dan pemanfaatan perkarangan rumah dengan menanam sayur mayur untuk kebutuhan harian.

Sementara menurut laporan BPS yang ia terima bahwa inflasi Nasional pada Bulan April 2023 secara Tahun ke Tahun (yoy) sebesar 4,33%, secara bulan ke bulan (mtm) sebesar 0,33%, dan inflasi malah terjadi minus.

Penulis: PutraEditor: redaksi